Alhamdulillah...
Program sijil Herbalis 16 sudah berakhir. Mungkin saya telat untuk menuliskannya, tapi tak apa. Ini hanya untuk menuangkan isi hati dan pikiran serta untuk mulai berkarya kembali.
SubhanaLLah, Sijil Herbalis yang baru berlalu merupakan sijil yang paling berkesan buat saya dibanding sijil yang pernah saya ikuti. Kenapa? Karena di sijil inilah semua pertanyaan yang ada di pikiran saya, keinginan saya agar orang lain memahami prinsip paling dasar untuk ikut dalam perjuangan ini terjawab sudah tanpa saya harus bertanya.
Perjuangan ini tidak sekedar untuk menjual produk halal. Ia pun ditujukan untuk memenuhi keperluan umat terhadap produk halal dan thoyyib (mulai dari makanan, keperluan rumah tangga, obat ... pokoknya semua), dan juga untuk memperjuangkan pengobatan yang berdasarkan Al Quran dan Sunnah serta berhati-hati dalam melakukan pengobatan agar tidak terjatuh ke dalam syirik.
Salimul aqidah (akidah yang selamat) mutlak dimiliki oleh seorang herbalis, ini agar pengobatan yang dilakukan, semua tindakan yang dikerjakan dikembalikan sepenuhnya kepada ALLAH SWT. Tidak boleh ada pada diri seorang herbalis kesombongan bahwa dirinya seorang penyembuh atau pun menggunakan metode pengobatan yang bercampur dengan hal gaib atau mengikut tata cara ibadah agama lain.
Jangankan herbalis yang melakukan pengobatan. Orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam proses pengobatan seperti pencari herba di hutan ataupun peracik herba (untuk dijadikan simplicia) haruslah orang-orang yang mengerjakan sholat, akidahnya harus lurus, ibadahnya baik.
Itu semua tentu saling terkait agar pengobatan yang dilakukan mendapat berkah, ridho dan kesembuhan dari ALLAH SWT. Kita tidak tahu, bisa jadi herba yang diracik oleh orang-orang yang soleh, yang penuh dengan doa kepada ALLAH, akan menambah potensi herba itu (dengan seijin ALLAH tentunya).
Kita hanya berharap semoga rahmat, ridho dan kasih sayang ALLAH SWT senantiasa kita terima dalam melakukan perjuangan ini
Wallahu'alam. ALLAH saja yang benar.
Pokoknya, tak bisa diucapkan dengan kata / tulisan yang banyak, tapi hanya bisa dirasakan ketika kita bersama dalam program sijil.
Untuk guru-guruku, terima kasih ilmunya. Semoga berkah dunia akhirat
Untuk teman-teman sijil, terima kasih juga, saya banyak belajar dari kalian
Untuk sahabat-sahabat seperjuangan di Amanah El Zahraa yang luar biasa, terima kasih untuk semuanya.
Terus berjuang ...
